Feel free

Feel free

Selasa, 22 November 2011

Resensi Novel Refrain


Judul Buku       : Refrain “Saat Cinta Selalu Pulang”
Jenis Buku       : Novel Remaja
Pengarang       : Winna Efendi
Penerbit          : Gagas Media
Cetakan           : Kedua, 2009
Tebal Buku      : vi, 318 hlm ; 13 x 19 cm
Harga              : Rp 46000,00

            Winna Efendi adalah seorang Capicorn kelahiran Jakarta, tahun 1986. Buku-bukunya yang telah diterbitkan adalah : Kenangan Abu-Abu (Februari 2008) dan Ai (Gagas Media, Februari 2009). Refrain adalah novel ketiganya. Sekarang ini Winna aktif sebagai kontributor komunitas fashion online,sekaligus bekerja full-time dibidang keuangan.
            Nata dan Niki adalah dua orang sahabat yang memiliki kebiasaan berbaring menunggu matahari terbenam sambil mengobrol tentang PR yang belum selesai, ujian besok pagi, hari-hari di sekolah di atas trampolin yang telah usang. Tiba-tiba Niki bertanya pada Nata bagaimana rasanya jatuh cinta. Nata sedikit kelimpungan menanggapi pertanyaan Niki yang tidak biasa. Nata hanya menganggap pertanyaan Niki itu adalah sebuah angin berlalu. Niki bertanya padaya, siapa yang akan jatuh cinta duluan di antara mereka berdua. Nata hanya tersenyum dan mengangkat bahu. Mereka berjanji untuk saling cerita jika nanti ada salah satu di antara mereka yang jatuh cinta duluan.
Niki adalah anak pertama yang sudah duduk di bangku SMA sedang heboh-hebohnya melewati masa rabelling yang mengikutsertakan mood swing akut, keinginan untuk jadi seperti teman-temannya yang lain.

             Pertama kali Nata mengenal Niki menganggap Niki adalah seorang gadis yang cuek akan penampilan. Tetapi setelah mulai masuk di SMA, Niki berubah menjadi gadis feminim dan suka berdandan jika akan pergi ke sekolah. Nata menyadari perubahan yang terjadi pada sahabatnya itu.
Setiap hari mereka berangkat ke sekolah bersama-sama naik sepeda. Rumah mereka berdekatan. Sesekali mereka pernah terlambat ke sekolah karena Nata terlalu lama menunggui Niki yang kelamaan berdandan.

Di sekolah Nata dan Niki berada dalam kelas yang sama. Mereka dikenal baik oleh teman-temannya.
            Niki adalah seorang gadis yang aktif dan ingin sekali masuk dalam tim cheerleader Helena. Helena adalah ketua tim cheerleader yang ada di SMA Harapan yang sangat terkenal, serta menjadi idaman para cowok-cowok satu sekolah. Akhirnya Niki diterima Helena masuk dalam tim cheersnya.
Suatu ketika terdengar kabar bahwa akan ada murid baru keturunan Indo yang merupakan anak dari model dan desaigner terkenal yaitu Vidia Rossa. Serentak kabar tersebut membuat perasaan Niki tidak karuan karena ia tidak percaya bahwa anak dari idolanya,yaitu Vidia Rossa akan satu sekolah dengan dia.
Ternyata kabar tersebut benar adanya. Tak lama kemudian ada seorang gadis yang bertubuh tinggi yang seusia dengan Niki datang. Niki ternyata belum pernah melihat sosok gadis seperti dia di SMA Harapan, namanya Annalise. Ketika Anna sedang mengurus perpindahannya ke sekolah tersebut, tiba-tiba Anna merasa sakit perut dan memutuskan untuk pergi ke UKS. Di UKS ia bertemu Nata yang sedang tidur-tiduran. Mereka terlibat perbincangan disana. Nata mempersilakan Anna untuk tidur di tempat tidur kecil yang dikhususkan untuk orang yang sakit.
Tak lama kemudian Niki datang dengan dandanan yang sedikit berantakan akibat latihan cheers yang sangat menguras tenaganya dan mengagumi Anna.
            Anna berspekulasi mereka pacaran. Tetapi itu langsung ditepis oleh Nata dan Niki. Sikap persahabatan Niki awalnya tak ditanggapi Anna. Anna merasa bosan dengan tipe persahabatan yang dijalani Nata dan Niki. Ia merasa bahwa persahabatan yang pernah ia alami tidak pernah awet karena ia selalu pindah-pindah mengikut mamanya. Sejak saat itulah Niki menganggap bahwa Anna adalah sahabatnya.
Niki mengajak Anna untuk cheers. Tetapi ajakan Niki ditolak oleh Anna yang memilih untuk menekuni dibidang fotografi. Anna merasa bahwa fotografi adalah ekskul yang paling tepat yang dipilihnya karena ia sangat suka sekali memotret.
            Suatu kali saat sedang berada di perpustakaan sambil membaca-baca buku, tiba-tiba Helena datang untuk menawarkan Anna untuk ikut dalam tim cheerleadernya. Anna menolaknya dengan halus meskipun berulang kali Helena menawarkan kesempatan yang jarang sekali diberikan cuma-cuma. Helena merasa sedikit kesal dengan penolakan yang diberikan Anna dan menganggap Anna “sok”.
            Saat selesai latihan cheers, tiba-tiba tim cheers Helena sedang membicarakan tentang Anna. Sahabat-sahabat Helena menanyakan tentang Anna pada Niki. Mereka merasa dibohongi oleh Anna karena sedikitpun Anna tidak pernah bercerita tentang dirinya pada teman-temannya termasuk Nata dan Niki. Mereka tidak pernah tau apakah memang benar Anna adalah anak dari model dan designer terkenal, Vidia Rossa ataupun bukan. Selama ini Anna tidak pernah sekalipun diantar ataupun dijemput oleh Vidia Rossa yang katanya adalah mamanya. Tetapi Niki tidak terlalu menghiraukan ocehan teman-temannya dan berusaha menepis omongan mereka. Niki percaya bahwa Anna adalah anak dari Vidia Rossa. Niki kemudian segera bergegas untuk pulang karena Nata sudah menunggunya lama.
            Keesokan harinya, Niki menemukan Anna sedang memikirkan sesuatu. Niki memaksa Anna untuk bercerita karena Niki sudah menganggap Anna sebagai sahabatnya. Dan akhirnya Anna memutuskan untuk bercerita padanya.
Hari itu adalah hari ulang tahun Anna. Mama Anna sedang pergi ke New York dan berjanji untuk pulang saat Anna berulang tahun. Dan pada saat itu juga Anna ingin menjemput mamanya di bandara.
Kemudian Niki mempunyai ide. Ia mengajak Anna dan Nata untuk membolos pelajaran kimia dan memutuskan untuk pergi ke bandara menjemput mamanya Anna. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke bandara.
Setelah sampai di bandara, Anna, Niki dan Nata sudah lama menunggu kedatangan pesawat dari New York. Sudah lama mereka bertiga duduk menunggu mamanya Anna datang. Tapi ternyata mamanya Anna tidak jadi pulang ke Jakarta. Hal itu diketahui Anna saat tantenya, tante Najwa meneleponnya untuk mengabari bahwa mamanya tidak jadi pulang ke Jakarta karena masih banyak kerjaan. Sopir Anna sudah menunggu lama di sekolah tetapi Anna sudah pulang duluan dan tidak mengabarinya terlebih dahulu kalau pulang dulu.
Anna merasa sedih sekali ketika tahu bahwa mamanya tidak jadi kembali ke Jakarta. Anna menangis dan Niki memeluknya untuk menenangkan Anna.
Setelah itu mereka kembali ke rumah. Anna mengajak Nata dan Niki untuk ke rumahnya. Dan akhirnya mereka pergi ke rumah Anna.

Saat berada di rumah Anna,Niki tahu bagaimana rasanya tinggal di rumah yang besar sendirian. Itulah yang dialami Anna saat ini. Semenjak mamanya pergi ke New York, Anna hanya tinggal bersama tantenya, tante Najwa, satu-satunya kerabat yang ia miliki di Jakarta. Niki bertanya tentang papa Anna. Anna mengatakan bahwa papa dan mamanya sudah lama brecerai. Hal tersebut sangat dirahasiakan oleh mama Anna maupun Anna agar berita tersebut tidak menyebar ke media karena akan mengakibatkan terganggunya pekerjaan mamanya Anna.
Tiba-tiba Anna masuk ke dalam kamar Anna dan melihat semua hasil karya Anna memotret . Niki menganggap bahwa hasil karya Anna sangat bagus dan melebihi fotografer-fotografer handal.
Tidak terasa sudah malam. Nata dan Niki berpamitan untuk pulang. Sesampainya di rumah, orang tua Niki cemas karena Niki baru pulang dari rumah malam hari tanpa memberi kabar sebelumnya.
            Suatu hari saat ada pensi, Nata dipaksa tampil oleh Niki. Permainan gitar Nata sangat hebat. Awalnya Nata menolak permintaan Niki untuk tampil. Alasannya adalah tiap kali tampil di depan umum, dia merasa demam panggung. Nata akan melakukan permintaan Niki apabila Niki mau datang untuk memberi semangat pada Nata. Niki baru ingat kalau dia juga harus memberi semangat pada tim basket SMA Harapan yang bertanding dengan SMA Pelita pada saat itu, sebagai tim cheerleader. Akhirnya Niki memaksakan untuk datang menyemangati Nata. Ternyata saat itu juga pertandingan basket sudah selesai.
Saat berada di lapangan basket, ternyata diam-diam Oliver memperhatikan gerak-gerik Niki. Oliver adalah ketua tim basket dari SMA Pelita. Oliver penasaran dengan Niki, dan akhirnya ia mengikuti Niki sampai di tempat dimana Nata tampil. Oliver suka melihat Niki dan ia mengajak Niki kenalan. Awalnya Niki ragu untuk memberikan nomer Hpnya. Keesokan harinya Niki dijemput Oliver untuk mengajaknya pergi mentraktir ice cream di kafe yang biasa dikunjungi Oliver. Dan saat akan pulang, Niki memberikan nomer Hpnya pada Oliver. Helena heran melihat Oliver malah mengajak Niki,bukan dia.
            Hari demi hari Niki dan Oliver semakin dekat. Itulah yang menyebabkan akhir-akhir ini Niki jarang pulang bersama Nata dan menghabiskan waktu bersama Nata di atas trampolin, seperti kebiasaan mereka sehari-hari. Nata mulai merasa cemburu dengan kedekatan Niki dan Oliver.
Saat mendekati hari Valentine, Nata diam-diam menulis pesan dan kemudian memasukkannya pada kotak secret admirer. Secret admirer adalah kotak yang digunakan untuk menyimpan surat yang akan ditujukan pada salah seorang yang digemari karena si penulis hanya mengaguminya dan tidak berani untuk mengungkapkannya. Ternyata apa yang dilakukan Nata diketahui oleh Annalise. Anna hanya diam dan bingung melihat Nata berjalan mengendap-endap untuk memasukkan sebuah surat ke dalam kotak tersebut. Surat tersebut akan ditujukan kepada Niki.
Saat hari Valentine tiba, kotak tersebut dibuka dan diberikan pada semua orang yang namanya tercantum pada surat tersebut. Nata, Niki, dan Anna juga tidak ketinggalan mendapat surat dari penggemar mereka. Jantung Nata berdebar-debar saat mengetahui suratnya dipegang oleh Niki. Namun sebisa mungkin Nata menyembunyikan kegelisahannya agar tidak diketahui Niki.
Sepulang sekolah, Anna memberitahukan apa yang kemarin dilihatnya di perpustakaan. Nata kaget dan berusaha menyembunyikan perasaan sukanya kepada Niki. Tapi Anna sudah tahu duluan. Anna berkata pada Nata untuk segera mengungkapkan apa yang dirasakannya terhadap Niki. Tetapi Nata hanya diam dan menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya itu terhadap sahabatnya karena dia tidak mau merusak persahabatan yang selama ini terjalin.
Saat malamnya ia merasa sudah yakin untuk menyatakan perasaannya terhadap Niki. Tapi sebelum Nata bercerita, Niki kemudian bilang kalau dia sama Oliver sudah jadian. Seketika itu Nata merasa sedih. Tapi tak masalah bagi Nata, asalkan Niki bahagia dengan orang yang dia cintai.
            Keesokan harinya, sepulang sekolah, Nata dan Niki pergi ke rumah Anna. Saat itu Niki memaksa untuk masuk ke dalam kamar Anna untuk memilih foto-foto Anna untuk perlombaan fotografer. Tanpa sengaja Niki menemukan foto-foto Nata yang diambil diam-diam oleh Anna. Kemudian Anna masuk ke kamarnya dan menemukan Niki sedang melihat isi kotak itu. Ternyata selama ini Anna menyukai Nata. Tetapi kemudian Nata dan Anna memutuskan untuk tetap bersahabat.
Persahabatan mereka tetap berjalan harmonis sampai kedatangan Vidia Rossa ke Jakarta untuk mengajak Anna pindah ke Milan. Anna merasa sangat berat untuk meninggalkan teman-temannya. Kabar ini membuat mereka sedih dan Anna tidak bisa menolak permintaan mamanya. Malam harinya Vidia Rossa membuat pesta di rumahnya sebagai pesta perpisahan. Di malam pesta perpisahan Nata dan Niki mengatakan fakta tentang Anna yang tidak diketahui mamanya dan akhirnya membuat Vidia luluh saat ia melihat kamar Anna. Dan kemudian Vidia memutuskan untuk tidak pindah ke Milan, Anna tetap di Jakarta. Vidia berjanji akan cepat kembali untuk bersama Anna di Jakarta.
            Ujian akhir semakin dekat. Niki masih bingung atas masa depannya padahal Nata dan Anna sudah mempunyai cita-cita. Nata ingin menjadi pemusik sedangkan Anna akan tetap menekuni dibidang fotografer.
Malam harinya Niki masuk ke kamar Nata. Ia menemukan lagu ciptaan Nata yang berisi cinta untuk dirinya. Nata tiba-tiba masuk membuat Niki kaku dan mencoba berlari. Nata berusaha mencegahnya dan berusaha menjelaskan kepada Niki. Tetapi Niki tetap tidak mau mendengar penjelasannya. Ternyata selama ini Nata menyukai Niki.
Hari ke hari pun Niki menjauhi Nata dan Anna dan ia jadi bermain dengan Helena. Belajar pun bersama Helena. Belajar bersama tapi ujungnya hanya bergosip bersama teman-teman Helena yang lain. Hingga Helena bercerita bahwa ia pernah ke rumah Oliver, berbincang mengenai keluarga Oliver, bahkan mengenai Sasha,mantan Oliver , yang masih dicintai Oliver. Niki pun semakin merasa bimbang akan cinta Oliver kepadanya.
Suatu saat Niki melihat Anna dan Nata sedang bermain di trampolin yang sering digunakan Niki dan Nata bermain dan berbagi cerita. Niki merasa jengkel saat mengetahui yang berada di trampolin itu adalah orang lain, bukan Niki. Padahal Nata dan Niki berjanji untuk tidak mempersilakan orang lain ada di trampolin itu kecuali Niki dan Nata.
Anna yang tidak tahan melihat pertengkaran hebat yang terjadi antara kedua sahabatnya berusaha mendamaikan mereka agar mereka bisa bersahabat kembali. Tetapi Niki tetap berkeras hati. Sebenarnya dia memang rindu berkumpul lagi bersama sahabat-sahabatnya itu.
Keesokan harinya mereka kembali bersekolah. Di sekolah sedang heboh membicarakan tentang promnight. Niki lupa akan acara itu, bahkan ia sama sekali belum mempersiapkan baju yang tepat untuk ia gunakan di acara promnight tersebut bersama Oliver.
Sehari sebelum prom, Niki sibuk berbelanja untuk mencari baju bersama mama dan adiknya. Ternyata tidak ada satupun yang cocok untuk dia. Mama Niki membantu Niki untuk mencarikan baju. Akhirnya beliau menemukan baju lamanya yang masih bagus. Kemudian beliau berinisiatif untuk sedikit merubah gaun tersebut. Kemudian esok harinya gaun tersebut diberikan pada Niki. Niki menyukainya dan berterima kasih pada mamanya.
Tiba-tiba telepon berdering, Niki yang mengangkat telepon itu. Dari Oliver. Oliver menelepon dan mengabari bahwa ia tidak bisa datang ke acara prom karena sakit. Niki membiarkan Oliver beristirahat dan tidak usah datang ke acara prom.
Kemudian Niki ingin menjenguk Oliver di rumahnya. Setiba di rumah Oliver, Niki kaget dan tidak menemukan Oliver di rumahnya. Kata satpam penjaga rumahnya, Oliver pergi ke pesta prom baru saja. Kemudian Niki segera menyusulnya. Di prom, ia seketika kaget melihat Oliver datang bersama Helena. Tidak disangka ternyata mereka sudah merencanakan semua ini. Kemudian Nata datang dan membawa Niki pulang. Selama perjalanan Niki tetap terus menangis.
Kejadian semalam menyadarkan mereka. Akhirnya mereka bersahabat kembali.
Nata menyimpan rahasia bahwa ia diterima sekolah musik di luar negeri dan tidak memeberitahukannya pada Niki. Sampai suatu saat Niki mengetahui semua yang disembunyikan Nata.
Mau tidak mau Nata tetap harus bercerita kepada Niki. Setelah Niki mengetahui kabar tersebut, Niki sedih. Dan akhirnya Niki merelakan Nata untuk pergi bersekolah ke luar negeri. Berat rasanya bagi Niki untuk melepas Nata. Tapi ini semua demi cita-cita Nata.
Hingga 6 tahun kemudian Nata pulang mendatangi Niki yang saat itu sedang bermain bersama anak-anak. Kini Niki berprofesi sebagai guru. Nata mendatanginya dan mereka akhirnya menjadi pasangan. Sedangkan Anna berpasangan dengan Dhani, kakaknya Nata.
            Dalam novel tersebut dapat diketahui bahwa si penulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembacanya. Bentuk novelnya pun unik. Terdapat amplop biru yang pada saat hari valentine dikirimkan Nata kepada Niki, membuat para pembaca tertarik untuk membacanya.
            Namun sayangnya dalam novel ini di setiap ceritanya harus ada yang terluka. Tentang tiga sahabat yang merasa saling memiliki meskipun diam-diam saling melukai. Ini kisah tentang harapan yang hampir hilang. Sebuah kisah tentang cinta yang nyaris sempurna, kecuali rasa sakit karena persahabatan itu sendiri.


Oleh :
Nathania L Pratama